blogkoding cineblog scscrc123 indoblog TRANSMISI - BELAJAR OTOMOTIF
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TRANSMISI

TRANSMISI
1) PrinsipKerja Transmisi

Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas dalam modul ini adalah yang dipergunakan padakendaraan bermotor.  Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga darisumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaantenaga).

Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unitkopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan.Sementara Posisi  transmisi manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga  p ada kendaraan. Fungsi transmisi adalah untukmengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memaluiunit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi.

Pengaturan putara ini dimaksudkan agar kendaraan mampubergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan Posisi  transmisi manual pada kendaraan secara skema dapatdilihat pada gambar 1 berikut ini.


Gambar 1.  Posisi transmisi manualpada kendaraan

Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga(Engine) kesisitem pemindah tenaga, yaitumasuk ke unitkopling (Clutch) diteruskan ketransmisi ( Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial ( Final Drive). Konsep kerja transmisi manual dapat dijelaskan melalui gambar 2 dan 3 berikut.

Gambar 2.  Prinsip Kerja menggunakan konsep momen

Berdasarkan gambar  2  tersebut, dapat dilihat perbedaan antara keduanya. Gambar pertama seseorang mendorong mobil ditanjakan secara langsung, sementara gambar kedua menggunakan tongkat pengungkit. Melihat kondisi tersebut,  manakah diantara keduanya yang lebih ringan?. Jawabnya tentu dia yang menggunakan pengungkit, sebab pada posisi pertama gaya dorong secara langsung, sementara posisi kedua  menggunakan transfer momen melalui tongkat. Semakin panjang lengan, maka tenaga yang dikeluarkan untuk mendorong kendaraan akan semakin ringan.

Konsep dasar di atas kemudian dipergunakan dalam membuat  desain transmisi, dimana lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda gigi. Sehingga transmisi kendaraan jugadisebut dengan gear box atau kotak roda gigi, kare na komponen utama transmisi adalah roda gigi. Konseppemindahan tenaga melalui roda gigi, seperti terlihat padagambar 3 berikut ini.


Gambar 3.  Konsep pemindahan tenaga melalui roda gigi

Gambar 3 (a) menggambarkan lengan pengungkit sederhana. Pada kodisi seimbang persamaannya M x l = m x 4l artinya massa m yang hanya ¼ M dapat mengangkat M. Hal ini menunjukan bahwa dengan gaya yang kecil dapat mengangkat massa yang beratnya 4 kali lipat, karena digunakannya sistem lengan pengungkit.

Gambar 3 (b), menunjukkan bagaimana dua piringan dipergunakan sebagai lengan pengungkit. Pada contoh tersebut  massa yang digantungkan pada poros C akan mengangkat beban yang ada pada poros D. Rangkaian ini mungkin dapat  dipergunakan untuk memahami konsep kerja transmisi, mesin  dihubungkan ke poros C, dan yang ke roda dihubungkan ke D.

Apabila diameter piringan B dibuat tiga kali piringan A, maka momen yang dihasilkan tiga kali lipat. Namun bila perbandingan giginya (gear ratio) 2 : 1, maka roda gigi A berputar dua kali, sedangkan roda gigi B berputar 1 kali. Momen pada roda gigi A ½ dari roda gigi B, atau gaya angkatnya akan setengah dari beban yang diangkat.


2) Macam-macam Roda gigi

Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya.  Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa  hingga dapat  bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan (driving gear)  dan sebuah roda gigi yang digerakkan  (driven gear).

Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen la in membentuk suatu sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut  transmission case, atau kadang juga disebut gear box.Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan padatransmisi adalah:


Gambar 4.  Macam-macam roda gigi

a). Roda gigi jenis Spur  –bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
b). Roda gigi jenis Helical  –bentuk giginya miring terhadap poros,  dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constantmeshdan synchro-mesh).
c). Roda gigi jenis Double Helical  –bentuk giginya dobel miring terhadap poros,  dipergunakan untuk roda gigi tetap atauyang tidak bisa digeser (Constantmesh dan synchro-mesh).
d). Roda gigijenis Epicyclic  –bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros,  dipergunakan untuk roda gigi yang tidaktetap kedudukan titik porosnya (Constantmesh).


3)Konsep kerja transmisi

Seperti telah dikemukakan di atas, transmisi pada kendaraan terdiri  dari  berbagai bentuk roda gigi, ada yang sistem tetap ada yang digeser  (slidingmesh). Berikut ini akan dicoba dijelaskan konsep kerja masing-masing.

a) Transmisi dengan roda gigi geser
Roda  gigi pada poros input yaituberasal dari kopling , dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser/sliding.  Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis spur.  Perhatikan pada gambar 5 berikut ini.



Gambar 5.    Transmisi Sliding Gear

Posisi Netral, setiap transmisi mempunyai posisi  ini dimana putaran poros input tidak dipindahkan keporos output. Posisi ini digunakan saat berhenti atau yang lainnya dimana sedang tidak memerlukan tenaga mesin. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka kedua roda gigi pada poros output  (C & D)  digeser aga r tidak berhubungan dengan roda gigi dari poros input(A & B).

Posisi gigi 1, digunakan untuk menggerakan kendaraan pertama kali. Kondisi ini memerlukan momen yang besar gerakan pelan, maka roda gigi pemutar (Driver) harus yang  lebih kecil(A) memutar rodagigi yang lebih besar (D). Sehingga roda gigi pada poros output yang dihubungkan deenganroda gigi yang sebelah kiri, sementara yang sebelah  kanan tidak berhubungan.Seperti terlihat pada gambar 6 berikut ini.


Gambar 6.    Posisi gigi 1

Posisi gigi 2,  pada posisi ini tentunya kendaraan sudahbergerak sehingga momennya tidak begitu besar dibandingkan dengan saat posisi gigi 1. komposisi roda gigi  pada posisi gigi kedua ini  roda gigi D digeser sampai tidak  berhubungan dengan roda gigi A, dan roda gigi C digeser kekiri agar berhubungan dengan roda gigi B. Dengan demikian, putaran poros input dipindahkan mel aluiroda gigi B & C ke poros output.

b) Transmisi dengan roda gigi tetap.

Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi, namun dengan menambah satu perlengkapan  kopling geser . Hubungan roda gigi C & D terhadap poros output bebas bukan sliding seperti pada model sebelumnya. Sedangkan yang terhubung sliding dengan poros output adalah  kopling gesernya. Ilustrasi model ini dapat dilihat pada gambar 7 ber -ikut ini.



Gambar 4.  Transmisi dengan posisi roda gigi tetap

Pada model transmisi roda gigi tetap ini memungkinkan dipergunakan bentuk roda gigi selain model spur. Sehingga memungkinkan penggunaan roda gigi yang lebih kuat. Koplinggeser dapat digeser kekanan atau kekiri. Bila kopling ada ditengah maka berarti transmisi pada posisi netral. Pada posisi ini meskipun roda gigi C & D terus berputar bersama roda gigi A & B, namun tidak ada pemindahan putaran keporos output. Hal ini karena  baik  roda gigi C maupun roda gigi D terpasang bebas terhadap  poros output.

Posisi gigi 1, kopling geser digeser kekiri hingga berhubungan dengan roda gigi D. Sehingga putaran poros input disalurkan melalui roda gigi A memutar roda gigi D dan  membawa koplinggeser yang telah terhubung, dan akhirnya  poros output terbawa putaran melalui kopling geser.

Posisi gigi 2, kopling digeser kekanan hingga berhubungan dengan roda gigi C. Sehingga putaran poros input disalurkan melalui roda gigi B memutar roda gigi C dan  membawa kopling geser yang telah terhubung, dan akhirnya poros output terbawa putaran melalui kopling geser.


c) Transmisi Synchronmesh

Terdapat kerugian yang perlu diatasi pada penggunaan sistem roda gigi geser seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu:

a)  Suara transmisi kasar saat memindah kecepatan.
b)  Pemindahan gigi sangat sulit, apalagi pada kecepatan tinggi, sehingga pemindahan gigi harus dilakukkan pada kecepatan yang rendah.

Hal ini juga dialami pada sistem pengembangan yang meng-gunakan sistem  Constantmesh. Meskipun pada system constant-meshsudah tidak menggunakan penggeseran roda  gigi, namun sistem penyambungannya masih mengalami permasalahan. Penyambungan yang dipergunakan pada sistem  Constantmeshmirip pada sistem  sliding gear saat memasukan kecepatan tertinggi yaitu antara roda gigi  C dengan roda gigi  D.Dengan kata lain,  kendaraan yang transmisinya menggunakan sistem  sliding gear atau Constantmeshakan terhambat  khususnya  pada proses akselerasi kendaraan.  Karena setiap  pemindahankecepatan  harusmenunggu putaran turun terlebih dahulu.

Permasalahan  proses pemindahan gigi tersebut,  karena per -bedaan putaran kedua gigi yang akan disambungkan.  Hal ini  dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misalkan:   gambar 7   jumlah gigi dari roda gigi A = 20; B = 30;  C= 20; dan D = 30.

Pada saat kendaraan belum berjalan, berarti putaran poros output dan kopling geser  n2 = 0 rpm. Sementara bila putaran poros  inputadalah n 1 = 1000 rpm, maka putaran roda gigi D n 3 dapat dihitung sebagai berikut:

n3= (A x n1)/D = (20 x 1000)/30 = 666 rpm.

Pada putaran yang demikian tinggi yaitu 666 rpm, sementara kopling geser tidak berputar tentu tidak dapat dihubungkan. Untuk itu biasanya pengemudi, memutus hubungan porosinput dengan mesin dengan menginjak pedal kopling. Meskipun demi-kian untuk putaran sebesar 666 rpm, disamping tidak/sulit dihubungkan, kalau dapat dihubungkan  akan terjadi kejutan yang luar biasa. Kejutan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen transmisi.

Oleh karena itu kemudian ditemukan sistem  synchro mesh.  Sistem ini secara sederhana seperti terlihat pada gambar 8.  Roda gigi transmisi dalam kondisi tetap, untuk memindahkan  posisi kecepatan dipergunakan per lengkapan  synchromesh,  dimana dengan bentuk konisnya akan menyamakan putaran, baru kemudian gigi sleeve  disambungkan. Kemampuanmenyesuaikan putaran antara dua roda gigi yang akandisambungkan ini yang tidak dimiliki oleh kedua system sebelumnya.


Gambar 5.  Unit SynchroMesh

Sistem   synchromesh  ini yang kemudian dipergunakan pada transmisi manual sampai saat ini. Transmisi Cara kerjanya saat handel transmisipada posisi netral, maka  synchromeshberada ditengah  tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya. Pada saat synchromesh digerakan ke kiri kearahroda gigi (1),  maka synchro hub (4)  akan terdorong kekiri dan semaki n kuat,maka akan mengerem putaran melalui bentuk konisnya  hingga putaran antara roda gigi (1) dengan synchro hub (4)  sama, kemudian sleeve (3) bergeser kekiri  lebih lanjut hingga tersambung dengan gigi kecil ( dog teeth) (2). Posisi  ini berarti proses penyambungan sudah selesai. Dengan cara  demikian proses penyambungan roda gigi transmisi tidak perlu me-nunggu turunnya putaran mesin.

Proses  tersebut sama saat akan menghubungkan dengan roda gigi yang sebelah kanan (8),  synchromeshdigerakan  kekanan kearah roda gigi (8), maka synchro hub (4) akan  terdorong kekanan dan semakin kuat, maka akan mengerem  putaran melalui bentuk konisnya hingga putaran antara roda  gigi (8) dengan synchro hub (4) sama, kemudian sleeve (3)  bergeser kekanan labih lanjut hingga tersambung dengan gigi kecil (dog teeth) roda gigi (8).


d)  Komponen-komponen utama sistem transmisi dan fungsi-fungsinya




Posting Komentar untuk "TRANSMISI"