KOPLING (CLUTCH)
KOPLING (CLUTCH)
1) Pengertian Kopling
Kopling
(clutch) terletak di antara mesin dan transmisi. Kopling berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.
Gambar 1. Konstuksi letak unit kopling (clutch) pada
kendaraan
Kopling dalam pemakaian
dikendaraan, harus memiliki syarat-syarat minimal sebagai berikut :
a) Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut. Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan dan
penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya
proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
b) Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip Jika kopling
sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat koping tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan
putaran mesin terpindahkan 100%.
c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada
saat kita operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan, sedangkan
pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling kopling dalam memutus dan menghubungkan
daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak banyak membutuhkan waktu.
2) Jenis-jenis kopling
a) Kopling Gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan
memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari bentuk
bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1)
Kopling piringan (disc clutch)
Kopling
piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc.
(2)
Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis
adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/
plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1)
Kopling plat tunggal
Kopling plat
tunggal adalah unit kopling dengan
jumlah piringan koplingnya hanya satu.
Gambar 2. Konstruksi unit kopling plat tunggal
(2) Kopling plat ganda/ banyak
Kopling plat
banyak adalah unit kopling dengan jumlah
piringan lebih dari satu.
Gambar 3. Konstruksi unit kopling plat ganda
Gambar 4. Konstruksi unit kopling plat banyak
Gambar 5. Plat kopling pada unit kopling plat banyak
Gesekan antar
bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media pendinginan. Ditinjau dari
lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :
(1) Kopling basah
Kopling basah
adalah unit kopling dengan bidang gesek
(piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya
pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan
dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi
gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
(2) Kopling kering
Kopling kering
adalah unit kopling dengan bidang gesek
(piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada
cairan/ minyak).
Untuk
mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan
pegas penekan. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi :
(1). Kopling pegas spiral
Adalah unit
kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya
dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan
kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang
merata, jika kampas kopling aus maka
daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi
dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini
digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan
bekerja pada putaran lambat.
Gambar 6. Kopling gesek dengan pegas spiral
(2). Kopling pegas diaphragma
Adalah unit kopling
dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun
pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang
responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm
ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.
Gambar 7. Kopling gesek pegas diaphragma
Konstruksi kopling Gesek
Gambar 8. Kopling gesek tipe plat tunggal
(1). Plat Kopling (Disc
clutch)
Gambar 9. Plat kopling
Plat
kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima
dan meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat penekan ke input shaft transmisi.
Bagian-bagian
plat kopling terlihat pada gambar 3. Plat kopling dipasangkan pada alur-alur
input shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan dengan
input shaft transmisi dinamakan clutch
hub. Kampas kopling (facing) dipasangkan pada plat kopling untuk memperbesar
gesekan. Kampas kopling dipasangkan pada
cushion plate dengan dikeling.
Cushion
plate dipasangkan pada plat kopling juga
dengan dikeling. Hentakan saat kopling
mulai meneruskan putaran dan pada
saat akselerasi dan deselerasi diredam oleh torsion dumper. Terdapat dua jenis torsion dumper yakni
torsion rubber dumper dan torsion spring dumper.
(2). Rumah kopling, plat
penekan dan pegas penekan
Gambar 10. Rumah kopling tipe boss drive
Clutch cover
unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas penekan dan rumah kopling.
Ditinjau dari konstruksinya clutch cover dibedakan menjadi tiga yakni: boss
drive type clutch cover, radial strap
type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch cover. Pada tipe boss
drive plat penekan dipasangkan pada rumah kopling dengan boss sehingga konstruksinya kuat, namun
perpindahan tenaga tidak bisa lembut. Tipe radial strap type clutch cover dan corded
strap drive tipe clutch cover. Pada tipe boss drive plat penekan dihubungkan ke
rumah kopling oleh strap (plat baja) dalam arah radial dari boss. Tipe
corded strap drive plat penekan ditahan oleh tiga buah plat pada rumah
kopling sehingga daya elastisitas plat tersebut memungkinkan perpindahan tenaga
terjadi dengan lembut.
Gambar 11. Rumah kopling tipe radial strap drive dan
chorded strap
Cara kerja kopling
gesek
Kopling
berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui
adanya gesekan antara plat kopling dengan
fly wheel dan plat penekan.
Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi
melalui mekanisme penggerak kopling.
Jika pedal
kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme
penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas penekan
sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan
tidak terjadi sehingga putaran mesin
tidak diteruskan.
Jika pedal
kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan sebagain/ setengah
tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel berkurang,
sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga
putaran dan daya mesin diteruskan sebagian. Apabila pedal dilepaskan maka gaya
pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel
dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran
dan daya mesin diteruskan sepenuhnya
(100%) tanpa slip.
Gambar 12. Cara kerja kopling
b) Kopling Magnet
Dinamakan
kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya
magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan
mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.
Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah
sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling
pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya digunakan sebagai kopling pada kompresor air
conditioner (AC).
Gambar 13. Konstuksi unit kopling magnet
c) Kopling Satu Arah (one way
clutch/ free wheeling clutch/ over
runing clutch)
Kopling satu
arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros
penggerak (driving shaft) dan yang
digerakkan (driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut
dari poros-poros tersebut. Jika kecepatan
driving lebih tinggi dari driven,
kopling bekerja menghubungkan driving
dan driven. Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving dan
driven. Ada dua jenis one way clutch
yakni sprag type dan roller type
Gambar 14. Kopling satu arah tipe sprag dan tipe roller
d) Kopling Hidrolik
Dinamakan
kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan
memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan/
minyak pada suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan
terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga
fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai
penerus/ pemindah tenaga.
Gambar 15. Konstuksi unit kopling fluida
Komponen utama
pada unit kopling hidrolik adalah : pump impeller, turbin runner dan stator.
Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidrolis pada
fluida. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang
dibangkitkan pump impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida
agar tidak terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan
sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.
Posting Komentar untuk "KOPLING (CLUTCH)"